ComService: Membangun Karakter Kewirausahaan Pada Siswa/I Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Panti Asuhan Anak Shaleh Di Kota Bandung

IMG_3815

Panti Asuhan Anak Shaleh adalah suatu lembaga pelayanan sosial yang berdiri pada tanggal 24 Maret 1999 dan berada dalam naungan Yayasan Anak Shaleh.Lembaga ini merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial, keagamaan dan pendidikan, dengan visi terwujudnya insan yang mulia melalui pembinaan, pendidikan dan penyantunan, serta berusaha membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Jumlah seluruh anak yang ada dalam panti asuhan ini adalah 82 anak, yang berasal dari kota Bandung dan beberapa daerah lainnya di Jawa Barat. Program utama panti asuhan adalah pendidikan dan pembinaan.Untuk itu, semua anak asuh berstatus pelajar.Baik itu di tingkat SD, SLTP dan juga SMA/SMK.

Dengan mengacu pada fakta bahwa mayoritas pengangguran terbuka adalah lulusan SMA dan SMK, maka Tim Dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Telkom berinisiatif untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dalam wujud pemberian pengetahuan tentang pola pikir berbasis bidang ilmu kewirausahaan untuk merintis usaha. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2016 dengan jadwal pertemuan 1 kali dalam seminggu, dengan total pertemuan sebanyak 3 kali. Dengan upaya inisiatif ini, maka diharapkan para siswa/i jenjang pendidikan SMA/SMK di Panti Asuhan Anak Shaleh dapat menambah bekal keahlian kehidupan atau life skill untuk masa depan yang lebih baik.

Tim Dosen pelaksanakan pengabdian masyarakat di lingkungan Panti Asuhan Anak Shaleh dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Menumbuhkan pola pikir kewirausahaan pada siswa/i SMA dan SMK.
  2. Menyelenggarakan pembelajaran kepada siswa/i SMA dan SMK yang berbasis nilai-nilai bidang ilmu kewirausahaan.
  3. Membantu siswa/i SMA dan SMK untuk mengidentifikasi peluang rintisan usaha yang realistis.

Pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Panti Asuhan Anak Shaleh ini dilaksanakan dalam tiga bentuk yaitu:

  1. Pemberian pengetahuan tentang pola pikir berbasis bidang ilmu kewirausahaan
  2. Pemberian contoh-contoh kasus nyata keseharian melalui tayangan video dilanjutkan dengan diskusi interaktif
  3. Pemberian latihan mengidentifikasi rintisan usaha yang realistis

Adapun waktu yang akan dialokasikan untuk melaksanakan tiga bentuk kegiatan tersebut adalah mulai pukul 09.00 s/d 13.00 dalam kurun waktu minggu ke-3, ke-4 dan ke-5, dengan jadwal pertemuan 1 hari dalam seminggu.

Mei 2016
Minggu ke-3

(Periode tgl. 11 s/d 15)

Pemberian pengetahuan tentang pola pikir berbasis ilmu kewirausahaan
Minggu ke-4

(Periode tgl. 18 s/d 23)

Pemberian contoh-contoh kasus nyata keseharian melalui tayangan video dilanjutkan dengan diskusi interaktif
Minggu ke-3

(Periode tgl. 25 s/d 30)

Pemberian latihan mengidentifikasi rintisan usaha yang realistis

RINGKASAN MATERI

MATERI: POLA PIKIR BERBASIS ILMU KEWIRAUSAHAAN

 

Kemana Anda setelah kuliah?? Pertanyaan ini sekilas singkat, namun berdasarkan risetyang dilakukan oleh Asnadi (2005) terhadap 5 perguruan tinggi negeri di Indonesia ditemukan bahwa hampir 75 persen responden (mahasiswa) tidak memiliki rencana yang jelas setelah lulus. Hal ini tidaklah mengherankan jika setiap tahunnya akan selalu muncul pengangguran terdidik di Indonesia yang angkanya semakin membludak. Sakernas (2010) mengemukakan fenomena ironis yang muncul di dunia pendidikan Indonesia dimana semakin tinggi pendidikan seseorang, probabilitas atau kemungkinan menjadi pengangguran semakin tinggi.

Salah satu upaya dalam mengurangi tingkat pengangguran terdidik di Indonesia adalah dengan menciptakan lulusan-lulusan yang tidak hanya memiliki orientasi sebagai job seeker namun job maker atau yang kita sebut wirausaha.Penciptaan lulusan perguruan tinggi yang menjadi seorang wirausahawan tidak serta merta mudah untuk dilaksanakan.Kalangan terdidik cenderung menghindari pilihan profesi ini karena preferensi mereka terhadap pekerjaan kantoran lebih tinggi Preferensi yang lebih tinggi didasarkan pada perhitungan biaya yang telah mereka keluarkan selama menempuh pendidikan dan mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) yang sebanding.

Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang menjadi penggerak untuk maju.Impian merupakan hasrat yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Duniaini bertumbuh dengan peradaban yang lebih tinggi dan teknologi yang lebih hebat itu berkat impian orang-orang besar.Orang-orang besar itu adalah para pemimpi.Orang-orang yang tidak mempunyai impian, seperti orang yang naik angkot jurusan kemana saja sehingga waktu hidup orang yang tidak memiliki impian sangat tidak efektif.Orang yang tidak memiliki impian, memiliki hasrat atau kegigihan yang mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana.Padahal, impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Orang-orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu memperbarui impian mereka.

Impian akan mempengaruhi pikiran bawah sadar seseorang. Bahkan impian dapat menjamin keberhasilan, karena senantiasa menjadi sumber motivasi hingga mencapai tujuan atau menggapai tujuan selanjutnya. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh dan mengatur strategi yang harus ditempuh, misalnya bagaimana mencari informasi dan menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang lain.

Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, ia harus berjuang untuk sebuah impian negara Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk itu ia menghadapi tantangan teramat berat. Impian selalu memotivasi Nelson Mandela untuk tetap berjuang, meskipuniaharus merelakan sebagian besar waktunya dibalik terali besi.Impian merupakan sumber semangat bagi Nelson, hingga Afrika Selatan benar-benar merdeka.Sebenarnya, setiap orang dapat memperbarui nilai dan menyempurnakan jati diri dengan kekuatan impian. Sehingga jangan takut untuk bermimpi akan hal-hal yang besar, sebab impian menimbulkan hasrat yang kuat untuk meraihnya. Impian mampu berperan sebagai sumber motivasi, yang membangkitkan ambisi dan optimisme, sehingga mampu melampaui semua rintangan dan kesulitan.

Impian menjadikan manusia penuh vitalitas dalam bekerja.Impian itu sendiri sebenarnya merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak mudah. Menurut Anais Nin, “Hidup ini mengerut atau berkembang sesuai dengan keteguhan hati seseorang”. Terdapat empat tips sederhana dalam menjadikan impian sebagai sumber energi kita, yaitu disingkat dengan kata PLUS, yaitu; percaya, loyalitas, ulet dan sikap mental positif.

Rasa percaya menjadikan seseorang pantang menyerah, meskipun mungkin orang lain mengkritik atau menghalangi. Kepercayaan itu juga membentuk kesadaran bahwa manusia diciptakan di dunia ini sebagai pemenang.Tips yang kedua adalah loyalitas atau fokus untuk merealisasikan impian.Untuk mendapatkan daya dorong yang luar biasa, maka tentukan pula target waktu.

Tips yang ketiga adalah ulet.Sebuah impian menjadikan seseorang bekerja lebih lama dan keras. Sedangkan tips yang ke empat adalah sikap mental positif. Seseorang yang mempunyai impian memahami bahwa keberhasilan memerlukan pengorbanan, kerja keras dan komitmen, waktu serta dukungan dari orang lain. Oleh sebab itu, mereka selalu bersemangat mengembangkan kemampuan tanpa henti dan mencapai kemajuan terus menerus hingga tanpa batas.Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan merupakan daya dorong yang luar biasa.

Seorang Entrepreneur memang sedikit berbeda dibanding dengan orang biasa. William Bygrave membuat daftar 10 D sebagai ciri kewirausahaan, yaitu:

  1. Dream (Mimpi): Wirausahawan memiliki visi atas masa depan seperti apa yang mereka dan usaha mereka ingin hadapi. Dan, lebih penting lagi, mereka memiliki kemampuan mengimplementasikan mimpi mereka.
  2. Decisiveness (Ketegasan): Mereka tidak pernah menangguh-nangguhkan waktu. Mereka membuat keputusan dengan cepat. Kecepatan mereka merupakan faktor kunci kesuksesan mereka.
  3. Doers (Pelaku): Sekali mereka menentukan suatu jenis tindakan, mereka melaksanakannya secepat mungkin.
  4. Determination (Determinasi): Mereka mengimplementasikan usaha mereka dengan komitemn total. Mereka jarang menyerah, bahkan pada saat menjumpai kesulitan yang tampaknya tidak mungkin diatasi.
  5. Dedication (Dedikasi): Mereka berdedikasi total terhadap bisnisnys, kadangkala mengorbankan hubungan mereka dengan kawan atau keluarganya. Mereka bekerja tak kenal lelah. Dua belas jam sehari dan tujuh hari seminggu bukan merupakan hal yang tidak biasa bagi seorang wirausahawan yang memperjuangkan tinggal landas bagi usahanya.
  6. Devotion (Pengabdian): Wirausahawan mencintai apa yang dikerjakannya. Rasa cinta inilah yang menahan mereka ketika usaha mereka mendapat kesulitan. Dan rasa cinta akan produk atau jasa merekalah yang menyebabkan mereka sangat efektif dalam menjualnya.
  7. Details (Cermat): Dikatakan bahwa setan berdiam dalam rincian. Tidak ada yang lebih tepat menggambarkannya daripada saat memulai dan meningkatkan bisnis. Wirausahawan harus menguasai rincian yang bersifat kritis.
  8. Destiny (Nasib): Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri daripada bergantung kepada seorang atasan.
  9. Dollars (Uang): Menjadi kaya bukanlah motivator utama bagi seorang wirausahawan. Uang lebih berarti sebagai ukuran kesuksesannya. Mereka menganggap jika mereka sukses, mereka akan diberi penghargaan.
  10. Distribute (Distribusi tugas): Wirausahawan mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan bisnisnya.

MATERI: E-COMMERCE

Penjelasan mengenai bagaiamana memasarkan produk di Tokopedia dan Bukalapak.

IMG_3807

Dosen KK SEE yang terlibat: Sisca Eka Fitria, Astri Ghina, Ratna L Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *