ComService: “School Culture Improvement by Building Literacy Capability through Reading Challenge”

1

Salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pendidikan sebagaimana disebutkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 pasal 4 tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah mengembangkan budaya membaca dan menulis. Kewajiban membaca juga terdapat di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor. 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Dengan demikian pembinaan dan pengembangan kemampuan membaca pada siswa menjadi tanggung jawab seluruh insan pendidikan. Leader’s Reading Challenge Kabupaten Bandung (LRCKB) merupakan organisasi pendidik khususnya SMA dan SMK di Kabupaten Bandung yang bergerak sebagai penggiat gemar membaca dan menulis di kalangan siswa SMA dan SMK di Kabupaten Bandung sehingga diharapkan terwujud sekolah berbudaya literasi. Lebih jauh LRCKB memediasi upaya terbentuknya sekolah berbudaya literasi seluruh SMA-SMK di Kabupaten Bandung. SMAN 1 Bojongsoang merupakan salah satu anggota komunitas LRCKB yang akan senantiasa mempropagandakan budaya literasi di lingkungan sekolah terhadap para pendidik, peserta didik maupun orang tua peserta didik sehingga diharapkan mereka dapat memiliki kemampuan literasi yang baik. Universitas Telkom adalah universitas yang terdekat dengan SMAN 1 Bojongsoang yang tentunya tidak akan tinggal diam melihat fenomena ditengah masyarakat dimana budaya membaca dikalangan pelajar sangatlah rendah. Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Telkom hadir dan menjadi mitra yang baik bagi SMAN 1 Bojongsoang dalam upaya untuk meningkatkan budaya sekolah dengan membangun kapabilitas literacy siswa dalam menjawab tantangan masa depan dengan membaca. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah 12 orang guru dan 24 siswa SMAN 1 Bojongsoang yang tergabung dalam komunitas Literacy dengan target dapat meraih prestasi yang dapat meningkatkan pencitraan sekolah baik di tingkat daerah kabupaten, provinsi maupun di tingkat nasional. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan secara bersama dengan para guru pembina komunitas literasi melalui berbagai aktifitas antara lain: pengadaan buku bahan bacaan, pendataan siswa yang hobbi membaca, penugasan membaca dan review buku bacaan, serta lomba aksi literasi dari hasil review bacaan siswa. Indikator keberhasilan program ini terukur melalui partisipasi siswa dalam kegiatan dan adanya peningkatan jumlah anggota dalam komunitas serta pencapaian prestasi membaca dari anggota LRC Taman Literasi Mata Pena Bossa SMAN 1 Bojongsoang Kabupaten Bandung.

1

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah: 1) Siswa SMAN 1 Bojongsoang memiliki kesadaran akan betapa pentingnya memiliki kemampuan dan budaya membaca dan menulis. 2) Meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi (Telkom University) dengan sekolah (SMAN 1 Bojongsoang) sebagai jembatan/media promosi Universitas. 3) Meningkatkan kesadaran para pendidik terhadap tugas, fungsi dan perannya di sekolah sebagai motivator dan teladan, sehingga dapat melaksanakan program prioritasnya dengan aktifitas pembudayaan literasi khususnya terhadap siswa dan masyarakat secara umum.

MASYARAKAT SASAR

1. Siswa SMAN 1 Bojongsoang, Kabupaten Bandung yang terdiri atas 24 orang siswa anggota komunitas baca. Dan beberapa siswa pilihan yang merupakan perwakilan kelas dari siswa yang memiliki hobbi membaca dari kelas X hingga kelas XII.

2. Guru yang tergabung dalam Tim Pembina Leader’s Reading Challenge Taman Literacy Mata Pena Bossa SMAN 1 Bojongsoang, sebanyak 14 orang guru yang terdiri atas guru mata pelajaran, kepala sekolah dan guru Bimbingan Konseling serta pustakawan sekolah.

TINJAUAN HASIL YANG DICAPAI

1

1

Animo dari masyarakat sasar sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat. Hal tersebut terlihat dari tingkat kehadiran yang tinggi dan partisipasi aktif dalam mengikuti setiap acara yang berlangsung. Pada penyelenggaraan hari pertama kegiatan pengabdian masyarakat tanggal 14 Mei 2016, peserta mendapatkan materi workshop tentang motivasi dan teknik belajar yang efektif, teknik membaca cepat, dan teknik meresensi buku. Selanjutnya siswa diberikan buku bahan bacaan untuk praktek meresensi buku. Dari 24 siswa peserta kegiatan Abdimas ada 11 siswa yang berhasil meresensi buku dan mengirimkan tulisannya melalui email kepada penyelenggara Abdimas. Semua siswa yang berhasil menulis resensi buku diberikan kesempatan untuk tampil dan mengikuti lomba literasi di hari kedua kegiatan pengabdian masyarakat tanggal 25 Mei 2016. Guru-guru pembimbing melakukan tugasnya sebagai pembimbing siswa dan menjadi juri pada saat lomba aksi literasi. Adapun masukan dari hasil quesioner (feedback dari peserta) menginginkan agar waktu pelaksanaan program pengabdian masyarakat dapat diperpanjang sehingga proses peningkatanbudaya literasi di sekolah dapat terselenggara dengan optimal. Dengan demikian programpengabdian masyarakat dengan tema pembudayaan literasi sangat direspon positif dan perlu diselenggarakan secara kontinu sebagai tema unggulan Abdimas TelkomUniversity di tingkat sekolah menengah atas. Hal ini sejalan dengan Gerakan Literasi Sekolah yang dicanangkan oleh Kemendikbud Anis Baswedan dalam Permen Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

1

1 1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *