Research Areas Sub KK SSBD

There are 13 research areas in sub KK SSBD, namely:

  1. Creative Thinking and Innovation <B1>. Memahami bagaimana menjadi kreatif dan bagaimana inovasi dan berpikir lateral*) terjadi, yang menjadi langkah penting pertama dalam membangun kapasitas kreatif organisasi. Hal tersebut perlu didukung dengan menggunakan teknik yang menunjukkan bagaimana seseorang menjadi kreatif dan bagaimana membuat inovasi dalam dunia nyata. *) menitik beratkan kepada perubahan konsep dan persepsi
  2. Entrepreneurial Competencies <B2>. Karakteristik kunci yang harus dimiliki oleh pengusaha sukses untuk melakukan fungsi kewirausahaan secara efektif
  3. Small Business (UMKM) <B3>. Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
  4. Ecopreneurship <B4>. Konsep yang muncul dan dianggap bisa menjadi cara berbisnis yang lebih ramah lingkungan, mengoptimalkan peran manusia untuk memperluas pasokan sumber daya alam dan peningkatan kualitas lingkungan
  5. Social Entrepreneurship <B5> Usaha memanfaatkan teknik bisnis untuk mencari solusi masalah-masalah sosial. Konsep ini dapat diterapkan untuk berbagai organisasi dengan ukuran, tujuan, dan keyakinan yang berbeda
  6. Religion Entrepreneurship <B6> Proses kewirausahaan berdasarkan perspektif agama. Agama merupakan salah satu faktor penting pembentuk proses kewirausahaan dan pengaruh terhadap perilaku berwirausaha (Dana, 2009)
  7. Youth Entrepreneurship <B7>. Aplikasi praktis dari kualitas enterprising seperti inisiatif, inovatif, kreatif dan pengambilan resiko dalam lingkungan kerja (baik untuk pemilik maupun karyawan di start-up company menggunakan skil yang sesuai dan dibutuhkan lingkungan dan budayanya. Yang dimaksud pengusaha muda adalah individu dengan kriteria usia maksimal 30 tahun dan sudah memulai usahanya yang dipicu dari factor yang beragam, termasuk keinginan untuk menjadi bos untuk diri sendiri, memiki control atas pekerjaan dan kehidupan mereka sendiri, menyediakan produk dan layanan yang inovatif dan atau kompetitif, dan memperoleh penghasilan tambahan.
  8. Entrepreneurial Psychology <B8>. Seorang pengusaha bakat / kepribadian / karakter dapat memprediksi keberhasilan atau kegagalan bisnis, terutama perusahaan baru, penting bagi pengusaha untuk menilai dan memahami bakat yang melekat pada mereka
  9. Entrepreneurship Education <B9>. Semua kegiatan yang bertujuan untuk memupuk pola pikir kewirausahaan, sikap dan keterampilan dan mencakup berbagai aspek seperti pembentukan ide, start-up, pertumbuhan dan inovasi baik dalam konteks pendidikan formal maupun non formal
  10. Technopreneurship <B10>. Kewirausahaan dalam konteks teknologi intensif. Ini adalah proses penggabungan proses teknologi dan bakat serta keterampilan kewirausahaan
  11. Woman Entrepreneurship <B11>. Proses di mana wanita mengatur semua faktor-faktor produksi, Mengambil risiko, dan menyediakan lapangan kerja untuk orang lain
  12. Corporate Entrepreneurship <B12>. Orang-orang dalam suatu organisasi yang menjadi inovatif, berani mengambil risiko, otonom, kompetitif, agresif dan pro-aktif (Lumpkin& Dess, 1996). Hal ini juga memerlukan niat, membina, meluncurkan dan mengelola bisnis baru bagi perusahaan (Wolcott & Lippitz, 2007)
  13. Family Business <B13>. Setiap bisnis di mana dua atau lebih anggota keluarga yang terlibat dan sebagian kepemilikan atau kontrol terletak dalam sebuah keluarga. Bisnis keluarga yang dimiliki mungkin bentuk tertua dari organisasi bisnis. (http://www.inc.com)

66

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *